Berkebun
sawit dengan menggunakan pupuk hayati Bio P2000Z berarti kita telah memulai
berkebun dengan memprsiapkan kondisi tanah yang benar-benar sesuai dengan
keinginan tanaman. Sama seperti manusia yang dapat hidup dengan memanfaatkan
apa yang telah disediakan alam untuk kita.
Pedoman Teknis
Budidaya Kepala Sawit Menggunakan Pupuk Bio P 2000 Z.
A. Pembibitan Kelapa Sawit
(Elaeis guineensis
Jacq) tanaman yang dapat
tumbuh baik di daerah tropis
Pembibitan bagian
perkecambahan biasanya dilakukan secara khusus, dan supaya seragam dan bermutu
maka dilakukan oleh penangkar.
1) Penyemaian
·
Tanah sebagai isi
polybag dipersiapkan dengan baik, komposisi yang baik terdiri dari : 50 % tanah
subur, 25 % pupuk kandang, 25 % pasir. yang telah dicampur kemudian media
ini diayak.
· Hasil ayakan
disemprotkan secara lamat-lamat dan merata larutan pupuk Bio P 2000 Z (
pupuk Bio P 2000 Z + phosmit+ air dengan perbandingan 1 : 1 : 200 ).
· Kemudian masukkan
media tanah tersebut ke dalam polybag 15 x 23 cm sampai 1-2 cm sampai 2
cm di bawah tepi polybag.
·
Kecambah yang memenuhi
syarat untuk dipindahkan ke dalam pembibitan Setelah berumur 3-4 bulan dan
berdaun 4-5 helai bibit dipindahtanamkan berkecambah pada hari ke 4-5 dan
akarnya lurus.
· Bibit dari dederan
dipindahkan ke dalam polibag 40x50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg
tanah lapisan atas yang diayak.
Pemeliharaan Pembibitan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Penyiangan 2-3 kali sebulan atau
disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal, berpenyakit dan
mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Seleksi dilakukan pada umur 4 dan 9
bulan.
Pemupukan pada saat pembibitan sebagai berikut :
Umur
bibit (Minggu)
|
Pupuk
Makro
|
Campuran dari
1 Bio P 2000 Z: 1 Bio P2000 Z: 1 Phosmit : 200 air
|
|
Komposisi
N:P:K:Mg
|
Banyak
(Gram)
|
||
2
|
15
:15 :6 :4
|
2
|
1
liter per 1000 bibit
|
5
|
15
:15 :6 :4
|
4
|
2
liter per 1000 bibit
|
8
|
15
:15 :6 :4
|
6
|
3
liter per 1000 bibit
|
12
|
12
:12 :12 :2
|
8
|
4
liter per 1000 bibit
|
16
|
12
:12 :12 :2
|
10
|
5
liter per 1000 bibit
|
20
|
12
:12 :12 :2
|
12
|
6
liter per 1000 bibit
|
25
|
12
:12 :18 :2
|
16
|
8
liter per 1000 bibit
|
32
|
12
:12 :18 :2
|
20
|
10
liter per 1000 bibit
|
2.2. Penanaman
1). Penentuan Pola
Tanaman
Penanaman sawit
setelah mulai produksi pada umumnya dilakukan secara monokultur. Tumpangsari hanya
dilakukan sebagai pengisi waktu saat tanaman sawit masih kecil . Tanaman
penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat
penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah,
mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman
pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan
segera setelah persiapan lahan selesai.
2). Pembuatan desain dan Lubang Tanam
Jarak tanam 9x9x9 m dengan arah timur barat dan utara. Populasi 1 hektar +
135-145 pohon agar tidak ada persaingan sinar matahari.
Desain dilakukan dengan menggulakan anjir supaya pembuatan lubang tepat.
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50x40 cm sedalam
40 cm. Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari tanah bawah. Areal
berbukit, dibuat teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi
lereng.
3). Pemupukan lahan awal.
Seperti dijelaskan di depan dalam persiapan lahan, pemupukan dilakukan
dengan tujuan mengubah kondisi kimia, fisik dan biologi tanah. Dengan
demikian pemupukan dilakukan sebagai berikut:
Umur bibit (Minggu)
|
Pemupukan
Bio P2000 Z + Phosmit
|
Tujuan
|
1 bulan sblm tanam
Penggalian lobang
|
1 ½ liter Bio P 2000 Z + 1 ½ liter Phosmit + 200 s/d
300 liter air Disemprotkan di seluruh permukaan lahan 1 ha
|
Perbaikan
sifat kimia, fisik dan biologi tanah
|
4). Penanaman
bibit.
.Penanaman
di tengah lobang dan ditimbun dengan tanah bekas galian dan diberi penyangga
agar tidak rubuh
3. Pemeliharaan Tanaman
1). Penyulaman dan Penjarangan
Penyulaman segera dilakukan pada tanaman yang mati. Umur tanaman
sebagai pengganti sulaman sebaiknya sama dengan umur tanaman yang ada di lahan
( untuk itu perlu adanya cadangan tanaman di pembibitan yang sama umurnya
dengan tanaman yang di lahan). Penyulaman dilakukan sampai umur 1 ½ tahun
setelah tanam.
2). Penyiangan
Penyiangan dilakukan di sekitar tanaman dengan diameter sesuai dengan umur
tanaman. Sebagai patokan diperkirakan sama dengan ujung terluar dari daun
tanaman sawit.
Pada penyiangan ini sekaligus sebagai penggemburan tanah di sekitar
tanaman.Penggemburan jangan
sampai terlalu dalam karena dapat merusak akar tanaman.
3). Pemupukan
Pemupukan dilakukan secara periodic dengan jarak waktu dan dosis pupuk
sesuai dengan umur tanaman. Pemupukan bertujuan untuk menyediakan unsur hara
yang mudah diserap oleh tanaman dan dapat dilakukan secara efektif ( kena
sasaran) dan efisien ( tidak banyak yang terbuang dengan sia-sia. Untuk memenuhi
hal tersebut diperlukan pupuk hayati Bio P 2000 Z yang berfungsi sebagai
pengolah bahan alami baik dari udara (N,C, H2O, O2) , dari tanah yang terikat
dalam persenyawaan maupun pupuk an organik pemberian. Keseluruhan unsur hara
tersebut diolah dan disimpan serta disediakan oleh mikroba yang ada di pupuk
Bio P 2000 Z.
Jadwal, dosis pemupukan adalah sebagai berikut:
Umur tanaman (bulan)
|
Pupuk an Organik (kg/ha) Urea: TSP: KCL/ MOP:
Klieserit: Borax
|
Pemupukan Bio P 2000 Z
|
0
bln
|
|
2
liter per ha
|
3 bln
|
200
: 100 :175 : 75 : 20
|
1
½ liter per ha
|
6
bln
|
200
: 100 :175 : 75 : 20
|
1
½ liter per ha
|
9
bln
|
-
|
1
½ liter per ha
|
1 th
|
200
: 100 :175 : 75 : 20
|
1
½ liter per ha
|
1 th
3 bln
|
-
|
1
½ liter per ha
|
1 th
6 bln
|
300
: 200 : 300 : 300 : 30
|
1
½ liter per ha
|
1 th
9 bln
|
-
|
1
½ liter per ha
|
2 th
|
300
: 200 : 300 : 300 : 30
|
1
½ liter per ha
|
2 th
3 bln
|
-
|
1
½ liter per ha
|
2 th
6 bln
|
300
: 200 : 300 : 300 : 30
|
1
½ liter per ha
|
2 th
9 bln
|
-
|
1
½ liter per ha
|
3 th
|
600
: 400 : 600 : 600 : 30
|
1 ½
liter per ha
|
2 th
3 bln
|
-
|
1
½ liter per ha
|
2 th
6 bln
|
600
: 400 : 600 : 600 : 30
|
1
½ liter per ha
|
2 th
9 bln
|
-
|
1
½ liter per ha
|
3 th
|
1000
:600 :1000 :1000 :40
|
1
½ liter per ha
|
3 th
3 bln
|
-
|
1
½ liter per ha
|
3 th
6 bln
|
1000
:600 :1000 :1000 :40
|
1
½ liter per ha
|
3 th
9 bln
|
-
|
1
½ liter per ha
|
4 th
|
1000
:600 :1000 :1000 :40
|
1
½ liter per ha
|
4 th
3 bln
|
-
|
1
½ liter per ha
|
Dst
|
1000
:600 :1000 :1000 :40
|
1
½ liter per ha
|
Bio P 2000 Z adalah pupuk hayati dan
sekaligus pupuk organik cair. Cara penggunaannya dapat dilakukan dengan 2 cara.
Cara I.
Dicampur dengan air.
a) Menggunakan PHOSMIT
Dilakukan dengan
mencampurkan pupuk Bio P 2000 Z dengan pencampur dan air dengan
perbandingan komposisi adalah:
1 ½ pupuk Bio P
2000 Z + 1 ½ Phosmit + 300 liter air langsung dicampurkan dan
disemprotkan.
4). Pemangkasan
Daun
Terdapat tiga
jenis pemangkasan yaitu:
a. Pemangkasan
pasir.
Membuang daun kering, buah pertama atau buah
busuk waktu tanaman berumur 16-20 bulan.
b. Pemangkasan
produksi pemotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk (songgo dua) untuk
persiapan panen umur 20-28 bulan.
c. Pemangkasan
pemeliharaan
Membuang daun-daun songgo dua secara rutin
sehingga pada pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 28-54 helai.
5). Kastrasi Bunga
Memotong bunga-bunga
jantan dan betina yang tumbuh pada waktu tanaman berumur 12-20 bulan.
6). Penyerbukan Buatan
Untuk mengoptimalkan
jumlah tandan yang berbuah, dibantu penyerbukan buatan oleh manusia atau
serangga.
a. Penyerbukan
oleh manusia
Dilakukan saat tanaman berumur 2-7 minggu
pada bunga betina yang sedang represif (bunga betina siap untuk diserbuki oleh
serbuk sari jantan). Ciri bunga represif adalah kepala putik terbuka, warna
kepala putik kemerah-merahan dan berlendir.
Cara penyerbukan:
1. Bak
seludang bunga.
2. Campurkan serbuk sari
dengan talk murni ( 1:2 ). Serbuk sari diambil dari pohon yang baik dan
biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium, semprotkan serbuk sari pada kepala
putik dengan menggunakan baby duster/puffer.
b. Penyerbukan oleh
Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit
Serangga penyerbuk
Elaeidobius camerunicus tertarik pada bau bunga jantan. Serangga dilepas saat
bunga betina sedang represif. Keunggulan cara ini adalah tandan buah lebih
besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi minyak lebih besar 15% dan produksi
inti (minyak inti) meningkat sampai 30%.
2.4. Hama dan Penyakit
1). Hama
a. Hama Tungau
Penyebab: tungau merah
(Oligonychus). Bagian diserang adalah daun. Gejala: daun menjadi mengkilap dan
berwarna bronz. Pengendalian: Semprot Pestona atau Natural BVR.
b. Ulat
Setora
Penyebab: Setora nitens.
Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun dimakan sehingga tersisa lidinya
saja. Pengendalian: Penyemprotan dengan Pestona.
2). Penyakit
a. Root
Blast
Penyebab: Rhizoctonia
lamellifera dan Phythium Sp. Bagian diserang akar. Gejala: bibit di persemaian
mati mendadak, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar.
Pengendalian: pembuatan persemaian yang baik, pemberian air irigasi di musim
kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan
pengunaan Natural GLIO.
b. Garis Kuning
Penyebab: Fusarium
oxysporum. Bagian diserang daun. Gejala: bulatan oval berwarna kuning pucat
mengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering. Pengendalian: inokulasi
penyakit pada bibit dan tanaman muda. Pencegahan dengan Natural GLIO sejak
awal.
c. Dry Basal Rot
Penyebab: Ceratocyctis
paradoxa. Bagian diserang batang. Gejala: pelepah mudah patah, daun membusuk
dan kering; daun muda mati dan kering. Pengendalian: adalah dengan menanam
bibit yang telah diinokulasi penyakit.. Jika pengendalian hama penyakit dengan
menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia
yang dianjurkan.
1). Umur Panen
Mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan.
Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah
matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen.
CARA MENGGUNAKAN PUPUK HAYATI BIO P 2000 Z
A. Dengan cara fermentasi.
- Siapkan
air 20 liter di ember, berikan 1 kg gula dan 1 kg urea.
- Aduk
hingga merata, dan tuangkan 1 liter pupuk bio P 2000 Z.
- Diamkan
48 jam, setiap 1 liter air fermentasi tambahkan 6 liter air
- Waktu
pagi sebelum pkl. 10.00 atau sore sesudah pkl 16.00.
- Dalam
1 ha digunakan 1 ½ liter BIO P 2000 Z yang difermentasikan.
B. Dengan cara menggunakan
dicampur “PHOSMIT”
Phosmit
berfungsi sebagai zat yang mampu membangunkan mikroba dari kondisi tidur, dan
sekaligus sebagai bahan makanan untuk tanaman maupun mikroba. Dengan demikian,
daya kerja penggabungan
Bio P 2000 Z dan Phosmit dibuat saling mendorong pertumbuhan tanaman.
- Siapkan air 200
liter air tambahkan pupuk Bio P 2000 Z 1 liter dan 1 liter phosmit dan siap
digunakan untuk lahan 1 ha ke tanah dan tanaman.
- Waktu
pagi sebelum pkl. 10.00 atau sore sesudah pkl 16.00.
0 komentar:
Posting Komentar